Skip to main content

Kartini Celebration 2014 Global Prestasi Senior High School

Derap langkah sembilan pasang kaki begitu menggema pagi itu. Sorot mata seluruh peserta upacara seolah tak bisa lepas dari setiap gerak-gerik para pemilik sembilan pasang kaki tersebut. Atribut mereka pun terlihat gagah. Putih dan putih, selaras dengan paras feminin mereka, meski kegagahan maskulin tak luput mewarnai penampilan mereka.

Dengan mantap, mereka berderap dari pintu gerbang Global Prestasi School menuju tiang bendera di tengah lapangan upacara. Salah seorang di antara mereka, yang berdiri di posisi tengah, membawa nampan berisi bendera. Sesampainya di depan tiang bendera, mereka mengatur formasi dan mulai mengibarkan sang merah putih. Bendera pun naik diiringi penghormatan dan lagu kebangsaan Indonesia Raya

Kesembilan orang itu adalah Haldhianty Fitri (4 Science2), Yasmin Nur Fairuz (4 Science3), Hinggista Carolin (2 Science2), Kezia Angela (2 Science3), Rocheline Jasmine (4 Science2), Nagita Palma (4 Science1), Nindya Daniswara (2 Business2), Mutiara Niandranti (4 Business2), dan Brigieda Aulia (2 Science3). Pagi itu, Senin, 21 April 2014, kesembilan dara tersebut terpilih sebagai petugas pengibar bendera merah putih dalam rangka perayaan Hari Kartini.

Tak seperti biasanya, perayaan Hari Kartini tahun 2014 kali ini hadir cukup berkesan dan berbeda. Jika sebelumnya perayaan Hari Kartini dibuka dengan upacara bendera biasa, maka tahun ini upacara bendera terasa jauh lebih istimewa. Tak hanya menampilkan pengibar bendera dengan formasi sembilan perempuan, namun seluruh petugas upacara terdiri dari murid-murid perempuan.

Para petugas ini dikomandoi oleh Priska Athaya (2 Science3) sebagai pemimpin upacara, Teresa Vrilda (4 Science1) dan Laras Octa (4 Science3) sebagai pemimpin pasukan. Protokol dipandu oleh Stevany Tiurma (4 Science3), Pembukaan UUD 1945 oleh Eugenia Larasati (2 Science1), Pembacaan Doa oleh Andi Fachrah (2 Science2) dan pembawa Pancasila adalah Benedikta Miranti (2 Science2). Sementara posisi dirigen dipegang oleh Yasmin Hanan (2 Business2) dan pemain keyboard Rizka Amalia (4 Science2).

Melengkapi personil upacara yang kesemuanya perempuan, Ms. Sri Pramuka Sari sebagai guru Sejarah pun didaulat sebagai pembina upacara. Ditambah dengan pembacaan riwayat Kartini yang disampaikan oleh Ms. Novia Elizabeth, yang juga mengajar sejarah. Duet guru ini memberikan gambaran kepada seluruh peserta upacara mengenai siapa itu Raden Ajeng Kartini dan bagaimana mereka sebagai generasi penerus bangsa memaknai perjuangan beliau di zaman sekarang ini.

Satu hal lagi yang menyebabkan upacara bendera saat itu begitu istimewa adalah penampilan dari paduan suara yang seluruh anggotanya adalah murid-murid lelaki grup 4. Mereka tampil gagah dengan kemeja putih lengan panjang, lengkap dengan dasi, dan celana panjang hitam.

Kelompok paduan suara yang dilatih secara khusus oleh Mr. Tri Susilo (music teacher) dan Ms. Elen Yulance (biology teacher) ini dipilih dari enam kelas yang berbeda. Mereka adalah Deny Pratama, M. Afif Denaldy, dan Irvan DK dari 4 Science1; Aldo jay, Henry Bintang, Pradipta Nurahmat, dan Hugo Jansen dari 4 Science2; Gusti Kadek Anjas dan Made Basma dari 4 Science3; Herfianto, Peter Pangestu, dan Sandy Sanjaya dari 4 Business1; Handyo Harimulya, Rizkysyah, dan Tristan Kasyfi dari 4 Business2; serta Barry Yahdi dari 4 Business3.

Kelompok ini menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, lagu nasional Ibu Kita Kartini, serta Mars Global. Pada sesi mengheningkan cipta, Aldo menunjukkan kepiawaiannya meniup saxophone, diiringi oleh permainan keyboard dari Rizka.

Selepas upacara, perayaan Hari Kartini dilanjutkan dengan aneka lomba, mulai dari lomba memasak makanan tradisional, lomba membuat poster perjuangan Kartini, lomba tata rias, lomba aransemen lagu, dan lomba Gombal King. Seluruh rangkaian acara diikuti oleh para murid SMA Global Prestasi dengan sangat antusias.

Perayaan Hari Kartini 2014 ditutup dengan pemilihan Global Queen, sebuah ajang pemilihan duta SMA Global Prestasi yang cerdas sekaligus kreatif. Tak seperti namanya yang mengusung kata “queen” – yang identik dengan ajang kecantikan – Global Queen menghadirkan suasana yang cukup akademis. Para peserta tak dinilai berdasar penampilan, melainkan kreativitas, wawasan, dan kepribadian. Mereka diminta untuk unjuk bakat dan menjawab pertanyaan terbuka dari dewan juri.

Dari 12 peserta Global Queen, dewan juri sepakat memilih Putu Ayu Indira dari kelas 2 Science4 (IP) sebagai Global Queen 2014. Indira dipuji atas penampilannya membawakan tari Bali dalam unjuk bakat, dan menjawab pertanyaan juri dengan cerdas di tahap akhir. Indira pun berhak atas mahkota, selempang Global Queen, dan status sebagai duta SMA Global Prestasi tahun 2014. 

Comments

Popular posts from this blog

(Promo Video) Not an Angel, a Devil Perhaps

Dear friends, family, students, and readers, This is a video promotion for my 1st ever novel: Not an Angel, a Devil Perhaps I wrote it in a simple chicklit style, but the conflict and message are worth to wait. Unique, and not too mainstream. If I could start a new genre, probably it will be Dark Chicklit or what so ever. I will selfpublish Not an Angel, a Devil Perhaps  with one of Jakarta's indie selfpublish consultant in a couple of month. Just check out the date and info from my blog, twitter, facebook, or blackberry private message. Please support literacy culture in our country. Wanna take a sneak peak of my novel? Check out this video! Cheers, Miss Tya

Pahlawan & Kita: Sebuah Perayaan Bersama Para Alumni

  Hari ini, 10 November 2020, para siswa SMA Global Prestasi mendapatkan satu pertanyaan ketika Student’s Assembly . Sebuah pertanyaan yang sederhana, namun memiliki makna mendalam, karena bertepatan dengan perayaan Hari Pahlawan: “Siapakah pahlawan di dalam kehidupanmu?” Berbicara soal pahlawan, mungkin dibenak para siswa SMA Global Prestasi yang terlintas adalah para tokoh pejuang, seperti Soekarno, Hatta, Syahrir, atau bahkan Bung Tomo sendiri yang 75 tahun silam di hari yang sama mengobarkan semangat para pemuda Surabaya dalam orasinya. Akan tetapi, ketika ditanya mengenai siapa sosok pahlawan dalam kehidupan pribadi, setiap siswa punya jawaban yang tak jauh berbeda; yakni orang tua dan para guru yang telah membimbing dan menginspirasi sepanjang kehidupan mereka. Mengusung tema “Pahlawan & Kita” yang menyiratkan bahwa sosok pahlawan ternyata ada di kehidupan sekitar kita, tahun ini SMA Global Prestasi kembali mengenalkan para siswanya kepada lulusan-lulusan terbaik yang...

Berhenti Berbicara, Mulailah Menari!

  “Cara untuk memulai adalah berhenti bicara dan mulai melakukan.” Kata-kata sederhana itu entah mengapa tak pernah bisa lepas dari alam pikiran saya. Meskipun sang penuturnya telah lama berpulang, bahkan puluhan tahun sebelum saya dilahirkan. Walt Disney, sosok yang bagi saya mampu mewujudkan alam mimpi menjadi nyata dan menyenangkan. Sebagai seorang pendidik, berbicara merupakan makanan sehari-hari bagi saya. Di depan kelas – kelas virtual sekalipun, saya dituntut untuk terus berbicara. Tentu bukan sekedar asal bicara, melainkan menuturkan kata-kata bijak yang bersifat membimbing, memperluas pengetahuan, memperkaya wawasan, dan mengembangkan karakter anak-anak didik saya. Tidak sehari pun saya lalui tanpa berbicara penuh makna sepanjang 10 tahun saya menjadi seorang pendidik. Apa saja yang saya bicarakan? Tentunya banyak dan tak mungkin muat dalam 500 kata yang harus saya torehkan di sini. Namun salah satu yang saya tak pernah berhenti lantunkan kepada anak-anak didik adalah ...