Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2020

Menggapai Cita-Cita dalam Ajang Career Workshop

  Global Prestasi Senior High School menggelar kegiatan  Career Workshop  sebagai upaya menambah wawasan dan membuka cakrawala para peserta didik mengenai pemilihan jurusan di Universitas dan karir apa yang dapat mereka raih. “Jujur saja, ketika seusia kalian, di sekolah saya tidak ada kegiatan seperti ini. Akibatnya, ketika harus memilih jurusan kuliah dan cita-cita, saya sempat merasa bingung dan tak punya petunjuk sama sekali.” Ucapan bernada  curhat  namun lugas itu meluncur dari mulut Aloysius Selwas Taborat, diplomat yang bertugas sebagai perwakilan Indonesia di United Nations, ketika berbicara dalam ajang Career Workshop yang digelar secara virtual pada hari Rabu, 18 November 2020 lalu. Di hadapan para peserta didik kelas XI, Selwas – demikian ia akrab disapa, menuturkan pengalamannya meniti karier sebagai diplomat mulai dari pengalamannya selama menempuh studi S1 di Fakultas Hukum Universitas Indonesia hingga kini bertugas di New York, Amerika Serikat sebagai duta Indonesia. “D

Malaikat Tanpa Sayap

                                                                         What is a mother’s love to you? Do you feel a mother’s love? From whom do you feel a mother’s love?   Source: 123RF Tiap Hari Ibu menjelang, sebuah pertanyaan muncul dalam benak saya. Mungkin karena atmosfer Hari Ibu yang memang diperingati di seluruh penjuru negeri, atau mungkin pula karena sejatinya sosok ibu teramat penting dalam kehidupan saya, sebagaimana kehidupan setiap insan manusia. Saya tumbuh di keluarga yang penuh kasih sayang, di mana peran kedua orang tua, khususnya ibu , sangat besar. Saya sangat bersyukur karakter ibu sangat mempengaruhi hidup saya dalam artian yang sangat positif. Saya tak pernah merasa kekurangan karena ibu selalu ada di samping saya. Ibu jualah yang menjadi panutan saya selama ini. Bagaimana saya bekerja keras di tahun terakhir SMA agar bisa masuk ke kampus impian; mengenakan jaket kuning berlambang Makara persis seperti ibu saya. Kala itu memang informasi mengenai

Malaikat Berkacamata Retak

Ilustration by jerryjenkins.com Beberapa minggu belakangan, benak saya dipenuhi oleh pertanyaan mengenai apa makna kehadiran guru dalam kehidupan seseorang. Saya tumbuh besar seperti sekarang ini tentu tak lepas dari jasa dan welas asih dari para guru dalam membimbing saya. Hari ini saya ingin bertutur tentang salah seorang guru lainnya yang tak mudah terlupa hingga sekarang. Mengenai kebersahajaannya, kesederhanaannya, dan ketulusan hatinya menghadapi saya dan teman-teman saya yang tengah berada di puncak keemasan masa remaja. Nama beliau, Pak Dendi. Beliau mengajar Ilmu Akuntansi saat saya mengambil jurusan IPS di SMA. Bagi saya dan teman-teman, mungkin beliau adalah malaikat. Bukan malaikat tanpa sayap, lazimnya sebutan bagi manusia-manusia yang selalu berbuat baik. Akan tetapi, malaikat berkacamata retak. Mengapa saya sebut demikian? “Saya tahu bagi kalian pak Dendi itu sangat baik hati. Bahkan seperti malaikat kalau saya boleh bilang.” Ucapan itu meluncur dari mulut ibu Ke

Mengenang Kembali Bu Kris, Mengenang Kembali Matematika

Nama beliau, Bu Kris. Entah siapa nama panjangnya, ingatan saya terasa begitu samar saat mencoba menguak kembali kepingan kenangan dengan beliau. Saya hanya ingat suaranya yang agak serak dan pelan, namun memberikan kesan teduh. Senyuman dari mulutnya yang mungil dan kerut-kerut di wajahnya saat beliau tersenyum kepada kami, murid-muridnya. Saya juga ingat setelan safari cokelat mudanya yang selalu rapi dan serasi dengan pump shoes berwarna senada, serta rambutnya yang selalu disanggul rapi a la French twist . Memori berusia lebih dari dua puluh tahun silam ini meski abu-abu, akan tetapi memiliki kesan yang terasa hangat di ruang-ruang jiwa saya. Saya yang kala itu masih mengenakan seragam putih merah, kaos kaki putih panjang yang rasanya tak henti-hentinya saya tarik ke atas hingga nyaris menyentuh lutut, sepatu hitam bertali, plus rambut model bob yang rasanya jadi potongan rambut paling praktis bagi gadis cilik yang baru menginjak usia belasan tahun yang pertama. Seolah masih so