Skip to main content

Posts

Showing posts from 2017

Narayana

sothenstories.com “Narayana.” “Hmmmm, kedengarannya seperti nama lelaki,” ucap Ardhy penuh curiga. “Memangnya kenapa? Kamu cemburu?” Ardhy mencubit hidungku dengan kekuatan yang sama sekali tak disadarinya. “Aduh, sakit!” Aku berteriak seraya menjauhkan tubuhku dari lelaki yang dari aroma tubuhnya baru saja menjalani rutinitas paginya: bercukur. Bau lemon mint. “Memangnya kenapa sih? Narayana itu nama yang bagus,” ujarku sewot. “Kalau begitu, aku juga punya nama. Clarissa,” balasnya tak mau kalah. “Clarissa itu seperti nama gadis cantik yang bakal membuatmu jatuh cinta setengah mati, lalu meninggalkanmu begitu saja.” “Enak saja! Clarissa itu baik hati dan lemah lembut!” “Oh, kalau begitu cari saja sana gadis yang bernama Clarissa sampai ke ujung dunia!” ucapku makin sewot. Belum sempat Ardhy melanjutkan ucapannya, aku merogoh dalam-dalam tas tanganku dan nyaris membongkar seluruh isinya. Sebuah buku kuno bersampul cokelat yang berhasil kut

Dia yang Selalu Mengganggu

img.grouponcdn.com Siang itu, untuk kesekian kalinya sepanjang semester ini, aku menanti suara petikan gitar yang merdu mengalun dari ruang kelas di sudut lorong. Ritme yang enerjik diiringi dentingan melodi yang menusuk hingga ke relung hati. Hmmmm, ada yang janggal. Siang ini begitu hening. Tak ada suara dari balik pintu kelas yang biasanya terbuka sedikit itu, seolah mengundang siapa pun yang kebetulan berada di dekatnya untuk mengintip sejenak dan menikmati alunan musik di siang bolong. “Anjani!” Aargh! Suara annoying itu terdengar lagi. “Kamu mau ke mana? Ke kelasku?” ucapnya. Ujung lorong ini memang hanya mengarah ke kelas XI IPA2 dan aku memutuskan berbalik arah untuk melarikan diri. Sejak pertama kali diperkenalkan sebagai murid baru di sekolah, lelaki berwajah serupa Chris Hemsworth KW sejuta itu selalu saja mau tahu tentang diriku. Menghubungiku lewat ponsel, menitip salam kepada sahabatku, dan apa pun yang bisa ia lakukan untuk menarik perhatianku p

Bermain dengan Riang di Kaki Gunung Sindoro

Bermain kasti di lapangan sekolah tentu merupakan hal yang biasa. Namun pernahkah Anda bermain kasti dengan beralaskan hamparan rerumputan hijau nan luas dan pegunungan tinggi sebagai pagarnya? Sepanjang pengalaman menjadi guru, kegiatan sekolah ternyata tak melulu berkutat di ruang kelas yang dikelilingi papan tulis, tembok, dan mading hasil karya anak-anak didik. Setidaknya satu tahun sekali, sekolah tempat saya mengabdi itu mengadakan kegiatan outing di mana kami bisa belajar dari alam dan masyarakat yang sesungguhnya, sekaligus traveling. Perjalanan yang hingga kini tak terlupakan adalah ketika dua tahun lalu kami mengadakan program outing di Desa Buntu, sebuah desa di dataran tinggi yang begitu sejuk dan memiliki pemandangan yang saking indahnya, benar-benar sulit untuk dilukiskan atau didefinisikan. Desa Buntu merupakan sebuah desa di Kecamatan Kejajar, di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Letaknya yang persis di kaki Gunung Sindoro, membuat Desa Buntu berada di

Mengagumi Kemegahan Candi Prambanan dari Mata Kanak-Kanak

Berwisata tak harus jauh hingga ke negeri seberang atau di lokasi yang tengah kekinian. Berwisata ke tempat yang “itu-itu saja” bisa mencipta daya tarik tersendiri, jika kita mau melihatnya dari kacamata yang berbeda. Semua karena Indonesia kaya akan khasanah budaya dan kecantikan alam. Ini di mana sih, Bunda?” Kalimat ini meluncur dari mulut anak lelaki pertama saya yang berusia delapan tahun ketika ia menginjakkan kaki untuk kali pertama di pelataran Candi Prambanan, Daerah Istimewa Yogyakarta. Binar matanya begitu cerah dan senyuman tak bisa lepas dari bibirnya tatkala memandang tiga candi Trimurti dari kejauhan. Seolah ia tak sabar untuk segera berlari dan menyentuh batu-batu dan relief yang menghiasi setiap sudut candi. Bagi seorang anak yang kesehariannya berkutat di pinggiran kota metropolitan Jakarta, tak banyak pemandangan “megah” yang bisa ia kagumi selain gedung, perumahan, dan pusat perbelanjaan. Landmark yang menarik perhatian pun, seperti Monas, berada

Buku Tak Hanya untuk si Kutu Buku

Para siswa yang telah memulai Book Project: (dari kiri atas searah jarum jam) Hafizhah, Armand, Indhi, Andreas, dan Dimas   Pernah melihat seorang anak yang menyukai novel Assasin’s Creed terlibat pembicaraan seru bersama temannya saat membandingkan novel tersebut dengan versi filmnya yang tayang beberapa bulan lalu? Ah, itu pasti pemandangan yang biasa. Setiap penyuka buku pasti akan antusias jika membahas novel favorit mereka, apalagi membanding-bandingkan dengan versi adaptasi layar lebarnya. Namun pernahkah kalian melihat atlit basket sekolah asyik menekuni sebuah novel di sela-sela latihan? Atau seorang anak lelaki yang biasanya selalu merasa bosan pada apa pun, termasuk pelajaran sekolah, terpingkal-pingkal membaca buku cerita bergambar di waktu istirahat? Nah, saya pernah! “Semua gara-gara Miss Tya,” demikian dalih anak-anak kelas X, termasuk si atlit basket dan anak yang selalu bosan itu, jika ditanya mengapa mereka mendadak lekat dengan buku. Sebenarnya jika i

Au Revoir, Batch 10!

Prom Night with Dede, Ndut, Sendy, Acel, dan Abang. Sepanjang tujuh tahun mengajar di SMA Global Prestasi, baru tahun ini saya menyempatkan diri datang ke acara perpisahan mereka, yang populer disebut dengan istilah Prom Night! Yes, prom night a la remaja Amerika Serikat, lengkap dengan prom dress, prom date, serta penobatan prom king and queen. Bedanya, prom night yang saya hadiri ini minus dansa, baik itu slow dance maupun moshing yang biasa dilakukan saat sebuah band tampil. Eh, tapi entah ya pas after party... Sebenarnya alasan saya datang ke prom night tahun ini sederhana saja, sejak beberapa hari sebelum acara, panitia menghubungi saya agar memberikan sepatah dua patah kata alias speech mewakili guru-guru di hadapan mereka. Itu, plus fakta bahwa wakil ketua panitia prom night adalah anak saya sendiri, maka saya memutuskan untuk datang. Jadilah saya setelah menghabiskan sepanjang sore untuk berpakaian dan berdandan di rumah, menyetir sendiri ke Hotel Borobudur Jakarta

Mengasah Berlian Lewat Kegiatan Pramuka

Didedikasikan untuk kakak-kakak Pembina Prabularang dan anak-anak Agatra Prajatna yang telah berjibaku selama seminggu ini... Pengurus Ambalan Prabu Siliwangi - Subanglarang 2016/2017: Agatra Prajatna “Pramuka, Pramuka, Praja Muda Karana! Ambalan GPS! Yes, yes, yes!” Tepuk pramuka sebanyak tiga kali dan jargon penyemangat tadi membahana di JHS Field, Global Prestasi School. Sekira 160an siswa kelas X dan XI SMA Global Prestasi yang bernaung di Ambalan Prabu Siliwangi – Subanglarang (disingkat Prabularang) mengikuti kegiatan Blok Pramuka 2017. Semenjak Senin pagi (20/3) hingga Jumat (24/3), kegiatan belajar yang sejatinya diadakan di dalam kelas bertransformasi menjadi kegiatan kepramukaan di alam terbuka, meski masih terbatas di lingkungan sekolah. Mulai dari mengenal seluk beluk pramuka penegak, baris-berbaris dan tata upacara, keterampilan pramuka, hingga simulasi memasak serta mendirikan rak barang dari tali dan tongkat pramuka. Semua dikemas agar setiap peserta m