Skip to main content

Glowzy: Best of Both Worlds!

What to expect when you are super busy preparing your research paper’s oral defense and an invitation just came to your door? An invitation which you are longing for: to compete on a modern dance competition!

You see, oral defense is what the 11th graders are worrying about this early semester, or do I need to mention, since last school holiday? How to present, how to answer the questions from the judges, will I succeed or will I fail, what if the judges don’t like me, and many more horrible thoughts dancing in their mind. Which actually in my opinion, they don’t have to worry much if they did it by themselves and seriously – no copy paste from the internet.

This experience haunted nearly all the 11th graders, including Josephine Audrey, Olivia Tsabitah, and Dyah Laksmi, three of our Glowzy members. They are very serious students if you’re talking about KTI (research paper), but they just can’t ignore the dance competition invitation from Marsudirini senior high school.

They told me they want to join the competition at all cause. They promised me the competition will not be a distraction to their oral defense and they will practice hard and take this competition seriously. They prepared their oral defense presentation first, some of them even practice their presentation in front of me, and then attending the dance practice later. And you know what? They kept their promises.



So, last Saturday (20/1) the three of them danced all out with the hip-hop and traditional contemporary rhythm in front of Marsudirini judges and spectators. Their practice until late in the afternoon for the past two weeks transform into a beautiful performance. Between oral defense and dance practice, they really nailed it!

Practice and hard work will never betray the result. The girls got first prize on the competition and they also had a smooth oral defense presentation. I’m positively sure if you try your best, then you will have a sweet ending. Both for oral defense and dancing. I’m guessing they really have the best of both worlds. Congratulations, Glowzy!


Comments

Popular posts from this blog

Story of a Friend

Sahabatku, Miss Elen. Ia memang tak lagi mengajar di sekolah yang sama denganku, namun aku selalu mengingat segala keseruan saat bekerja dengannya. Tentu bukan dalam hal mengajar, karena kami sama sekali berbeda. Ia mengajar Biologi, sementara aku mengajar Sosiologi. Hal yang membuat kami seiring adalah sifat dan kegemaran yang serba bertolak belakang. Hihihi... lucu ya, betapa dua individu yang sangat berbeda bisa lekat. Mungkin seperti magnet, jika kutubnya berbeda, maka magnet akan melekat. Bayangkan saja, kami memang sama-sama menyukai film. Namun ia lebih tersihir oleh film-film thriller dan horor. Sutradara favoritnya Hitchcock. Sementara aku lebih memilih memanjakan mata dan daya khayal lewat film-film Spielberg. Lalu kami juga sama-sama menyukai musik. Jangan tanya Miss Elen suka musik apa, karena nama-nama penyanyi dari Perancis akan ia sebutkan, dan aku tidak akan paham sama sekali. Akan tetapi saat ia kuperkenalkan dengan Coldplay, Blur, dan Radiohead, ia s...

Merayakan Keberagaman Budaya dan Kekayaan Bahasa

Sudah menjadi tradisi bagi Global Prestasi Senior High School merayakan dua hari besar, Sumpah Pemuda dan Pahlawan, setiap tahunnya. Mengingat dua hari tersebut terpaut tak terlalu jauh, maka perayaannya pun dipadukan menjadi satu. Di sekolah ini, kami menamainya sebagai Bulan Bahasa. Sebuah perayaan yang mengusung keberagaman budaya dan kekayaan Bahasa di Tanah Air. Bulan Bahasa tahun ajaran 2014/2015 jatuh pada hari Selasa, 11 November lalu. Perayaan ini berlokasi di area Senior High School dan ditutup dengan acara puncak di Sport Hall. Perayaan berlangsung sejak pukul 07.00 hingga 15.30. Bertindak selaku penanggung jawab kegiatan adalah Mrs. Anitya Wahdini, S.Sos. Bulan Bahasa 2014 kali ini menjadi cukup istimewa karena diawali dengan serah terima pengurus OSIS, dari OSIS angkatan 8 yang diketuai Jauharah Dzakiyyah (XII Science3) ke OSIS angkatan 9 yang dikomandoi Hinggista Carolin (XI Science3). Jadi, Bulan Bahasa sekaligus menjadi debut OSIS angkatan 9 dalam unjuk gig...

Ode to Dolores: Thanks for Making My Childhood Rocks!

  Unhappiness, where’s when I was young and we didn’t give a damn ‘Cause we were raised, to see life as fun and take it if we can Dolores O'Riordan (Dok. Billboard) Lantunan lagu Ode to My Family yang berlirik syahdu dan dentingan gitar melodi yang mengiringinya tak pernah begitu menusuk hingga hari ini, dua puluh empat tahun setelah lagu tersebut pertama kali ditulis oleh sang empunya, Dolores O’Riordan. Mungkin karena liriknya yang memang bertutur soal keluarga sang penyanyi, tersirat bagaimana ia merefleksikan masa kecilnya setelah merengkuh sukses. Mungkin juga karena saya memutar lagu ini setelah lama tak mendengar suara khasnya, tepat di hari kematiannya. Kematian seorang musisi atau public figure tak pernah begitu mempengaruhi saya sebelumnya. Biasanya saya hanya terkejut dan kemudian berita duka itu berlalu begitu saja. Tidak ketika dunia dihebohkan dengan kematian Chester Bennington, vokalis Linkin Park. Tidak pula ketika Amy Winehouse, Michael Jackson, at...