Skip to main content

Dia yang Membisu

Terkadang manusia menjadi bisu. Entah karena ia memilih menjadi bisu, atau ia memang tak mampu berkata. Tanpa daya untuk menguak kebenaran, maupun menuturkan kebohongan. Ia hanya membisu.

Namun manusia tak sadar jika diamnya mampu menyiratkan hal yang setengah mati ditutupinya. Seolah ada tulisan besar-besar di kepalanya tentang apa yang sebenarnya ia inginkan. Terkadang tulisan itu begitu besar, sehingga semua orang yang tak memiliki kaitan dengannya sekali pun, mampu menangkap maksudnya.

Diamnya ternyata menyimpan seribu bahasa. Kebisuannya adalah untuk menutupi semua itu.

Ah, kalau aku tidak akan tega membebani manusia itu. Ia sendiri sudah kesusahan dengan pergumulan batinnya. Mungkin ia setengah mati berusaha mengungkapkan isi hatinya kepada yang disayang, atau ia hanya berusaha terlalu keras menutupi kebusukannya. Yang mana pun, tentulah ia sangat terbebani.

Biar ku bantu, manusia. Aku tak akan banyak berkata, hanya akan memberimu ruang untuk bergerak bebas. Aku tahu apa yang kamu inginkan meski tak mampu kamu ucapkan. Biarlah aku melepas bebanmu. Biarkan aku melepasmu pergi...

Dia yang telah berbahagia dan menemukan ketenangan, tak selayaknya diusik oleh apa yang tak lagi diinginkannya. Sudah lebih dari cukup kamu menegaskan keinginanmu yang sesungguhnya dari kebisuanmu selama ini.

Sekarang aku mengerti...

Comments

Popular posts from this blog

Story of a Friend

Sahabatku, Miss Elen. Ia memang tak lagi mengajar di sekolah yang sama denganku, namun aku selalu mengingat segala keseruan saat bekerja dengannya. Tentu bukan dalam hal mengajar, karena kami sama sekali berbeda. Ia mengajar Biologi, sementara aku mengajar Sosiologi. Hal yang membuat kami seiring adalah sifat dan kegemaran yang serba bertolak belakang. Hihihi... lucu ya, betapa dua individu yang sangat berbeda bisa lekat. Mungkin seperti magnet, jika kutubnya berbeda, maka magnet akan melekat. Bayangkan saja, kami memang sama-sama menyukai film. Namun ia lebih tersihir oleh film-film thriller dan horor. Sutradara favoritnya Hitchcock. Sementara aku lebih memilih memanjakan mata dan daya khayal lewat film-film Spielberg. Lalu kami juga sama-sama menyukai musik. Jangan tanya Miss Elen suka musik apa, karena nama-nama penyanyi dari Perancis akan ia sebutkan, dan aku tidak akan paham sama sekali. Akan tetapi saat ia kuperkenalkan dengan Coldplay, Blur, dan Radiohead, ia s...

Merayakan Keberagaman Budaya dan Kekayaan Bahasa

Sudah menjadi tradisi bagi Global Prestasi Senior High School merayakan dua hari besar, Sumpah Pemuda dan Pahlawan, setiap tahunnya. Mengingat dua hari tersebut terpaut tak terlalu jauh, maka perayaannya pun dipadukan menjadi satu. Di sekolah ini, kami menamainya sebagai Bulan Bahasa. Sebuah perayaan yang mengusung keberagaman budaya dan kekayaan Bahasa di Tanah Air. Bulan Bahasa tahun ajaran 2014/2015 jatuh pada hari Selasa, 11 November lalu. Perayaan ini berlokasi di area Senior High School dan ditutup dengan acara puncak di Sport Hall. Perayaan berlangsung sejak pukul 07.00 hingga 15.30. Bertindak selaku penanggung jawab kegiatan adalah Mrs. Anitya Wahdini, S.Sos. Bulan Bahasa 2014 kali ini menjadi cukup istimewa karena diawali dengan serah terima pengurus OSIS, dari OSIS angkatan 8 yang diketuai Jauharah Dzakiyyah (XII Science3) ke OSIS angkatan 9 yang dikomandoi Hinggista Carolin (XI Science3). Jadi, Bulan Bahasa sekaligus menjadi debut OSIS angkatan 9 dalam unjuk gig...

Ode to Dolores: Thanks for Making My Childhood Rocks!

  Unhappiness, where’s when I was young and we didn’t give a damn ‘Cause we were raised, to see life as fun and take it if we can Dolores O'Riordan (Dok. Billboard) Lantunan lagu Ode to My Family yang berlirik syahdu dan dentingan gitar melodi yang mengiringinya tak pernah begitu menusuk hingga hari ini, dua puluh empat tahun setelah lagu tersebut pertama kali ditulis oleh sang empunya, Dolores O’Riordan. Mungkin karena liriknya yang memang bertutur soal keluarga sang penyanyi, tersirat bagaimana ia merefleksikan masa kecilnya setelah merengkuh sukses. Mungkin juga karena saya memutar lagu ini setelah lama tak mendengar suara khasnya, tepat di hari kematiannya. Kematian seorang musisi atau public figure tak pernah begitu mempengaruhi saya sebelumnya. Biasanya saya hanya terkejut dan kemudian berita duka itu berlalu begitu saja. Tidak ketika dunia dihebohkan dengan kematian Chester Bennington, vokalis Linkin Park. Tidak pula ketika Amy Winehouse, Michael Jackson, at...