Skip to main content

Posts

LOMBA VIDEO PENDEK KEMDIKBUD Sekolahku Masa Depanku - Global Prestasi Sc...

Mengibarkan Bendera Kedisiplinan di Sekolah Menengah

Ada banyak cara untuk mendorong siswa menegakkan disiplin di bangku sekolah menengah tanpa merasa terbebani. SMA Global Prestasi punya satu cara jitu menyiasatinya. Bagi insan yang berkecimpung di dunia pendidikan, tentu paham jika saya mengatakan bahwa kata “disiplin” dan “SMA” terkadang tak seiring sejalan. Maklum, siswa yang berada di jenjang pendidikan ini tak bisa lagi dikatakan sebagai anak-anak, namun juga masih jauh dari masa dewasa. Meminjam konsep adolescence dalam jurnal Psychology Today, adolescence merupakan remaja yang berusia antara 13 hingga 19 tahun dan dapat dikatakan sebagai masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Usia tanggung, kalau orang awam bilang. Di usia ini, tak sedikit problem psikologis menghantui. Psikolog G. Stanley Hall bahkan menyatakan bahwa adolescence alias remaja adalah masa yang penuh dengan badai dan tekanan jiwa. Pasalnya, perubahan fisik yang dialami remaja ternyata mempengaruhi sisi intelektualitas dan juga emosionalnya. Hal ...

Dia Lagi, Dia Lagi, Dia Melulu!

Ga bisa tidur, mau nulis cerita aja deh... Seperti biasa pagi tadi upacara bendera. Dan seperti biasa pula tu anak kesayangan satu telat. Jadinya baris di luar gerbang. Nyaris dipulangin sama pasukan saya yang baru hehehehe... Entah kenapa, hari saya memang terasa belum lengkap kalo belum bawelin atau ngomelin dia. Dan sepertinya hari dia juga ga berwarna kalo belum ngebantah dan nahan kesel sama saya. Hahaha gitu deh kalo anak sayang banget sama emaknya ya, mau marah juga ga bisa. Akhirnya cuma bisa nahan emosi. Jengkel! Tadi pagi tema perseteruan kami adalah soal celana. Menurut saya, udah dari zaman kelas 11 tu anak celananya ketat tapi ga diganti juga. Padahal tau sendiri dong saya kalo udah bawel kayak apa. Menurut dia, celananya gede. He eh, iya deh gede sampai-sampai buat jongkok ga bisa. Hmmm... Seperti biasa dia ngebantah. Alesannya banyak. Ngibulnya juga lebih banyak lagi. Di depan semua orang dia ngebantah. "Mama batu banget sih kalo dibilangin!" (Lah, y...

Kenangan SBMPTN

Dari kemarin anak-anak muridku sibuk dengan berbagai pengumuman ujian masuk PTN. Mulai dari SBMPTN, Simak UI, dan yang terbaru UM Undip. Ada tawa bahagia penuh rasa syukur, namun tak sedikit juga yang masih harus menelan pil kekecewaan. Ada satu kisah yang terus saya ingat dalam masa-masa seperti ini. Sekira dua tahun lalu, ponsel saya tiba-tiba berdering kala tengah berbelanja di supermarket. Masih ingat jelas, di sela-sela mendorong troli, tangan saya masih menyempatkan diri untuk mengangkat panggilan itu. "MIIISSSSSS. MISSS TYAAAA!!!! SAYA DITERIMA, MISSSSSSS!!!!!" teriak sebuah suara yang tak asing di balik telepon. Saya pun nyaris terlonjak saking kagetnya. Tidak ada sapaan halo atau basa-basi menanyakan kabar, suara itu langsung menjerit. "Diterima apa?" tanya saya yang kebingungan. "Miss, saya masuk UI, Miss. Diterima di UI, Miss. Tadi baru lihat pengumuman," kata suara itu lagi. Masih antusias, namun sudah sedikit lebih tenang. "HA...

Never Say Good Bye, Demits!

Bagaimana menceritakan mereka semua dalam satu tulisan? Bahkan berpuluh-puluh tulisan pun rasanya tidak akan cukup. Terlalu banyak rasa dengan mereka. Terlalu banyak kisah. Terlalu banyak emosi. Kami melewati semuanya bersama-sama. Segala peristiwa menjengkelkan yang kini menyisakan tawa bagi mereka, namun tetap getir buat saya. Tidak habis pikir betapa semua peristiwa itu bagi mereka nampak bagaikan kemenangan. Mulai dari yang biasa dilakukan juga oleh kelas lain, seperti cabut pelajaran, bertengkar dengan guru, nyaris baku hantam dengan sesama teman, main kartu di jam pelajaran, nilai raport kebakaran yang mengancam tidak naik kelas. Ah, sudah biasa! Hingga hal-hal ajaib yang membuat saya pusing tujuh keliling. Peristiwa pembobolan lemari ping-pong di Yayasan, e-mail ancaman buat guru, melecehkan kode peluit pramuka yang berujung tangisan dan teriakan akibat uji nyali, atau yang paling terbaru, melayangnya gelas kaca dari lantai 3 yang membuat marah para penghuni lantai 1. ...

Selayang Pandang Batch #9

Bagaimana menuturkan seribu satu kisah tak terlupakan hanya dalam satu bait syair? Bagaimana menceritakan setiap detail peristiwa, setiap tawa, setiap haru, setiap rasa, setiap emosi, hanya dalam satu putaran lagu? Tidak akan pernah habis rasanya mengisahkan kalian... angkatan Sembilan. Berawal dari perjumpaan pertama saat kalian baru beranjak remaja. Menapaki dunia SMA yang sungguh di luar dugaan. Harus mandiri, harus belajar lebih keras, harus memberikan yang terbaik yang kalian punya. Meski begitu, entah sudah tak tertakar rasanya kadar keceriaan, keseruan, dan pengalaman berharga yang bisa kalian dekap. Begitulah, mungkin benar kata mereka. Masa sekolah yang akan segera kalian tinggalkan ini adalah masa yang paling indah. Seribu satu rasa dan segala asa dilalui bersama sahabat-sahabat tercinta. Erat, tidak terpisahkan. Seolah dunia berada dalam genggaman. Dan kini... Tidak terasa langkah kalian di satu masa yang menyenangkan ini semakin mendekati garis akh...

Just Some Random Thoughts About Them...

The first one is like a leader. Wise enough to do things, but chooses to hide his capabilities and act lazy. People think he is naughty and there's no hope anymore. Sometimes I think he is just wasting all of his talents. I wish he realizes his true potential and be a true leader. The second one is smart, but stubborn as hell. Actually knows what's right, but chooses the hard way to handle things. Likes to joke around and can't stay still for a little while. I wish he uses his brain to make good grades instead of bad jokes. I know he can. He is the smart one among the others. The third one is my baby. The one I despised the most, but then I spoil above the others. He wants to look tough, but to me he is just the most sensitive one. Love and respect me a lot, even though he almost never shows it. I always wish all the best for him. The last one is the most introvert and hard to understand. Making him realize that I'm beside him is just nearly impossible. Telling hi...