Skip to main content

Posts

Pemberi Kehidupan, Bayangan, dan Pasangan Jiwa

Kamu adalah manusia paling beruntung di dunia. Katamu, kamu punya tiga malaikat? Betapa indahnya duniamu! Di saat semua manusia hanya punya satu malaikat pelindung, hidupmu malah dipenuhi dengan tiga makhluk penyayang sekaligus. Malaikat pertama memberimu kehidupan. Ia mengasihimu semenjak kamu masih di surga, kemudian membuaimu hingga kamu bisa berdiri di atas kakimu sendiri. Ia selalu ada. Kalian dipersatukan tidak hanya dengan darah, namun juga dengan kekuatan batin. Malaikat pertama adalah malaikat yg harus kamu hormati sepanjang hidupmu. Ia adalah sang pemberi kehidupan. Malaikat ketiga adalah masa kini dan masa depanmu. Ia adalah hidupmu. Yang selalu kamu inginkan, dambakan, dan impikan dalam setiap malammu. Ia yang memberikanmu ketenangan jiwa. Ia yang kamu butuhkan, sebagaimana ia membutuhkanmu. Kamu dan malaikat ketigamu itu adalah pasangan jiwa. Lalu, bagaimana dengan malaikat kedua? Ia adalah bayanganmu. Pengingatmu. Ia akan menuntunmu untuk selalu menghormati mal...

Three-in-One Project: Pertemuan #3 Jatuh

Hari itu mendung. Aku masih ingat ketika kau berdiri di depanku di bawah sekumpulan awan hitam yang berlomba-lomba menyenandungkan gemuruh. Langit sedang marah, tetapi kurasakan seluruh dunia tertawa ketika bibirmu membentuk senyum yang membuatku bertekuk lutut. Aku masih ingat tetesan air hujan yang perlahan turun, diikuti dengan tanganku yang menarik tanganmu untuk mencari tempat berteduh. Tubuhmu basah kuyup, tetapi keceriaan tak juga meninggalkan wajahmu. Hari makin gelap, tetapi matamu yang berbinar-binar menerangi semua yang ada di depanku. Aku enggan melepaskan tanganmu, enggan melepaskan kehangatan yang menghantam udara dingin. “Aku tak menyangka kau akan datang,” katamu, suaramu sedikit bergetar karena angin dingin yang bertiup. Aku tersenyum lebar. Ada nada terkejut dalam kata-katamu, tetapi aku tak bisa menyalahkanmu. Kau sudah terlalu sering ditinggalkan. Tapi kali ini aku ada di depanmu, tak habis pikir mengapa ada saja orang yang meninggalkanmu sementara aku bahkan tak ...

Three-in-One Project: Pertemuan #1 Alunan Senja

My gift is my song And this one’s for  you... Hari belum usai, namun sudah terasa begitu melelahkan. Kulirik arlojiku. Saat ini pukul 17.30 dan aku masih menyusuri lorong sekolah, dengan rambut ekor kuda acak-acakan, sepatu keds yang talinya tidak diikat dengan benar, dan kaos olah raga yang penuh keringat. Benar-benar bukan penampilan terbaikku. Klub modern dance yang membuatku seperti ini. Setiap Jumat sore, Kak Joy, pelatih dance kami, memang agak sedikit lebih kejam dari biasanya. Mungkin dipikirnya, esok sudah weekend , sehingga ia seolah mendapat izin untuk memforsir kami hingga tetes keringat terakhir untuk menyelesaikan koreografi ciptaannya. Dan hari ini, aku benar-benar merasa lebih lelah dari biasanya. Seribu kali lipat! Kak Joy memarahiku berulang-ulang karena aku membuat banyak kesalahan. Ia bahkan menghukumku merapikan studio tari setelah aku melakukan kesalahan fatal, terjatuh saat berada di puncak piramida. Alhasil, aku pulang 30 menit lebih la...

Jahat!

Mengapa kamu tega melakukan semua ini kepadaku? Apa salahku, sehingga kamu memperlakukanku seperti ini? Apakah aku pantas mendapatkannya? Jawab! Jangan kamu diam saja. Hadapi aku, layaknya seorang lelaki. Bukan seorang pengecut. Dahulu, kamu tak pernah ada di dalam hidupku. Tak banyak yang kuketahui tentang dirimu. Hanya satu orang yang tak ada bedanya dengan mereka semua. Satu orang yang hadir dalam keseharianku, namun tidak dalam hatiku. Tapi, kamu curang! Ternyata kamu menginginkanku. Kamu tidak puas jika aku hanya memandangmu sama dengan yang lain. Kamu ingin lebih. Kamu ingin menarikku ke dalam hidupmu. Mengenalmu sedikit demi sedikit, lalu sepenuhnya berada dalam genggamanmu. Katamu, aku bisa membuat hidupmu lebih baik dan berarti. Kamu membutuhkanku. Aku memang lemah. Perasaanku terlalu halus jika disesaki hal-hal yang membuat haru. Bermula dari rasa iba, aku kemudian menyayangimu. Kamu yang membuatku menyayangimu. Kamu yang menyebabkan kita saling...

Satu, dan Hanya Satu Untukmu

Ada seseorang menghampiri pintuku hari itu. Ia mengetuk dengan penuh keraguan. Ketukan pertama teramat pelan, sayup-sayup nyaris tak terdengar. Nampak jelas bahwa tak mudah baginya untuk menemui orang di balik pintu itu. Menemuiku. Kemudian ia mengumpulkan segenap keberanian, mencoba menahan nafas dan menghembuskannya dalam satu tarikan, lalu kembali mengetuk pintu. Kali ini lebih kencang. Aku pun membuka pintu. Di hadapanku, ia terlihat sama seperti saat pertama kali aku mengenalnya. Raut penuh kebimbangan, antara rasa takut, segan, namun rindu. Matanya penuh kesedihan, tanpa ada kemarahan yang biasanya jelas terpancar. Ia memang mudah tersulut emosi. Namun tidak kali ini. Ia seolah lemah tak berdaya. “Aku hanya ingin berbicara, jika kamu mengizinkan. Aku mohon, dengarkan aku sekali ini saja,” ucapnya pelan. Aku yang disesaki rasa benci pada dirinya beberapa minggu ini, luluh juga. Aku tak bisa memungkiri bahwa masih terselip rasa sayang di dalam hatiku. Mungkin aku l...

Three-in-One Project: BOHONG! #3 Diam

Diam! Cukup! Hentikan dustamu itu Kemarin kau ciptakan dusta A Hari ini dusta B, lusa dusta C Mungkin tidak akan pernah berakhir di Z Aku lelah dengan semua alasanmu Bukankah aku wanitamu? Kita sudah menjadi satu Seandainya kau tidak pernah ada Seandainya kau tidak mengenalkan aku dengan cinta Sehingga aku tidak mengenal gairah Mungkin saat ini aku masih mampu tersenyum Mampu berkata pada dunia kalau hidup itu indah Sekarang aku memilih diam Memilih menutup hidupku Mengakhiri semua tentangmu dalam diriku AKU SUDAH SANGAT KECEWA Hanya kata-kata itu yang tersisa. Hanya secarik kertas yang ia tinggalkan, sebelum ia mengembara dalam dimensi lain yang tidak kuketahui. Meninggalkan aku dengan jasadnya. Tak lagi kudengar riuhnya tawa. Kata-kata yang menyenangkan telinga pun tak terdengar lagi. Aku merindukannya kembali. Saat itu, 22 Desember 2005, beberapa hari menjelang ulang tahunku. Untuk pertama kalinya aku melihat pertengkaran dalam hidupku....