Suatu hari, salah seorang murid
saya pernah bercerita. “Miss, cita-cita saya yang sesungguhnya adalah menjadi
dokter,” katanya.
Oh, to be a doctor is a very
common dream. Everybody wants to be a doctor. Rata-rata beralasan karena nyari
uangnya gampang, ekonominya bakal terjamin, dan hal lainnya yang tidak
jauh-jauh dari masalah status sosial ekonomi di masyarakat.
“Saya ingin menjadi dokter karena
saya benar-benar ingin menolong orang yang tidak mampu. Saya kasihan lihat
orang miskin mau berobat susah. Rumah sakit dan obat mahal semua,” katanya lagi.
I felt so amazed. It feels like
talking to an angel. Heaven on earth, I really couldn’t believe it.
Maka sebagai guru yang baik, saya
kemudian mendorongnya untuk masuk IPA saat penjurusan. Apalagi hasil
psikotesnya juga menyatakan bahwa anak ini lebih bisa berkembang di jurusan IPA
daripada di IPS. Masuk IPA, kemudian masuk Fakultas Kedokteran, dan benar-benar
mengejar mimpinya menjadi dokter. Sesederhana itu.
Namun yang namanya pilihan dalam
hidup terkadang tak berjalan mulus. Ia harus tersandung dalam salah satu
pelajaran wajib yang merupakan syarat masuk IPA, yaitu Fisika. Fakta bahwa ia
juga lulus pelajaran wajib lainnya, Kimia, dengan perjuangan yang begitu keras,
juga menyebabkan angannya perlahan-lahan menjadi runtuh.
“Miss, sepertinya saya akan gagal
masuk IPA. Saya pilih IPS saja,” ucapnya kemudian.
Sejak awal ia juga pernah
menyiratkan bahwa ada dorongan lain untuk masuk IPS dan meneruskan usaha keluarganya.
Ia ingin masuk jurusan Bisnis agar bisa menjadi pengusaha sukses. Kegagalan di
Fisika dan Kimia tadi semakin menguatkan mimpinya yang lain.
Well, my dear students, please
listen to me carefully.
Saya tak akan pernah memaksa kamu
masuk jurusan mana pun karena ini adalah hidupmu, maka sejatinya ini adalah
pilihanmu pula. Segala konsekuensinya – baik ataupun buruk – kamu sendiri yang
akan merasakan. Saya ada di dalam hidupmu hanya sebagai perantara yang
membimbing kamu dalam menentukan pilihan.
But I can say one thing for sure.
Never give up. I believe you can reach the impossible. Potensimu sangat
berlimpah, kamu saja yang tidak menyadarinya.
Hidup penuh warna. Tak masalah
jika pada akhirnya kamu memilih untuk tetap menjadi dokter atau menjadi
pebisnis, yang jelas jadilah orang yang bermanfaat bagi masyarakat.
Have a very good day today. I
love you, and God bless you.
Comments
Post a Comment