Skip to main content

Perempuan dan Rokok, Boleh?


Dewasa ini merokok nampaknya menjadi suatu kegiatan yang sangat lazim ditemui di berbagai tempat, seperti di restoran, pusat perbelanjaan, kantor, bahkan sudah dengan mudahnya memasuki lingkungan kampus dan sekolah. Para pelakunya pun beragam, mulai dari apa yang dikategorikan sebagai orang dewasa, maupun para pelajar dan mahasiswa, baik itu laki-laki maupun perempuan. Rokok tersebut pada umumnya dijadikan sebagai alat pergaulan, pelepas stress, bahkan ada yang menjadikan rokok sebagai suatu kebutuhan.

Di balik semua itu, tahukah Anda bahwa rokok memiliki daftar kerugian yang lebih panjang daripada keuntungannya? Di Amerika Serikat misalnya, rokok merupakan penyebab kematian yang utama karena sangat dekat hubungannya dengan penyakit jantung, stroke, serta berbagai jenis kanker, seperti paru, mulut, perut, pankreas, dan sebagainya. Belum lagi melihat data kesehatan bahwa perokok memiliki resiko terserang infeksi saluran pernafasan bagian atas dan katarak lebih besar daripada bukan perokok.

image by teepublic.com

Mengapa Perempuan Merokok?

Pada umumnya, kedekatan seorang perempuan dengan rokok dimulai pada awal usia remaja. Tekanan dari lingkungan pergaulan, seperti teman-teman dalam satu kelompok, bisa saja menjadi pemicu. Dalam situasi seperti ini biasanya rokok diidentikkan dengan popularitas, kedewasaan, dan kebebasan.

Selain itu, pada usia tersebut seorang perempuan cenderung sangat memperhatikan penampilannya, sehingga ia dapat dengan mudah terbujuk rayuan bahwa merokok dapat membantu menurunkan berat tubuh, tetap kurus, dan tampil menarik seperti perempuan-perempuan yang menjadi model dalam iklan rokok. Hal-hal seperti inilah yang menjadi salah satu penyebab mengapa dewasa ini kita dapat menemui banyak perempuan yang merokok.


Apa Saja Dampak Kesehatan Merokok?

Seperti yang tadi telah disinggung sedikit, rokok dapat menjadi penyebab utama kematian pada perempuan. Pemicu yang paling banyak ditemui adalah kanker paru. Nah, marilah kita mulai menyimak satu persatu dari daftar panjang kerugian merokok berikut:

(1)   Kerusakan pada Sistem Pernafasan.
      Para ahli kesehatan telah membuktikan bahwa perempuan yang merokok memiliki resiko terserang kanker paru dua kali lebih banyak daripada laki-laki yang merokok. Ini dapat terjadi karena berbagai gas, tar, dan nikotin yang ada pada rokok, begitu dihisap menimbulkan kerusakan yang lebih banyak pada DNA dalam sel paru perempuan. Maka tidak aneh juga jika kita sering menemui perempuan perokok yang terserang bronkhitis, TBC, pneumonia, influenza, demam, dan batuk.

(2)   Kerusakan pada Sistem Kardiovaskular
Tar dan nikotin yang terdapat dalam rokok beresiko terhadap timbulnya serangan jantung dan stroke. Bahkan dalam rokok yang sering diiklankan rendah tar dan nikotinpun tidak dapat membantu mengurangi resiko ini. Sejauh ini tidak ada satu jenis rokokpun yang dapat dikatakan aman dari kedua penyakit tersebut.

(3)   Efek pada Sistem Reproduksi
Dalam kaitannya dengan sistem reproduksi, secara garis besar dapat dikatakan bahwa merokok sangatlah tidak menguntungkan bagi kehamilan, menopause, dan kesehatan rahim. Merokok pada masa kehamilan dapat berdampak membahayakan baik bagi kondisi sang ibu maupun janin yang dikandungnya.

Masuknya bahan-bahan kimia yang membahayakan, karbon monoksida, dan nikotin yang terdapat dalam rokok ke dalam tubuh ibu melalui saluran darah dapat menimbulkan pendarahan, keguguran, dan berat badan yang sangat rendah pada bayi yang baru lahir. slain itu, anak yang lahir seorang ibu yang merokok pada masa kehamilan, cenderung memiliki resiko kerusakan otak dan gangguan pada perilakunya.

Dampak lainnya adalah bahwa rokok pada perempuan dapat mempercepat datangnya masa menopause beberapa tahun lebih awal. Ini disebabkan tembakau dapat mempengaruhi metabolisme estrogen. Selain itu, infertilitas dan resiko terserang kanker rahim juga dapat menjadi hal yang memungkinkan terjadi pada perempuan yang merokok.

(4)   Kerusakan pada Sistem Rangka
Beberapa penelitian kesehatan telah menunjukkan bahwa merokok memiliki dampak terhadap berkurangnya massa tulang dan osteoporosis pada perempuan. Ini bisa jadi disebabkan oleh kandungan zat-zat yang membahayakan, yang terdapat dalam sebatang rokok, tetapi bisa juga karena kenyataan bahwa perempuan yang merokok cenderung menjadi lebih kurus dan mencapai usia menopause lebih cepat daripada yang tidak merokok. Ironisnya, justru kedua kondisi yang disebutkan terakhir tadi justru merupakan faktor-faktor penyebab osteoporosis.

(5)   Kerusakan pada Kulit
Perempuan yang merokok pada umumnya lebih sering menjumpai kerutan-kerutan pada kulit daripada perempuan yang tidak merokok. Kerutan-kerutan ini muncul begitu saja, meskipun perempuan tersebut cukup mendapatkan sinar matahari yang sehat dan belum memasuki usia di mana kerutan-kerutan tersebut seharusnya baru muncul.

(6)   Dampak bagi Kesehatan Para Anggota Keluarga
Selain sangat merugikan dan membahayakan bagi diri sendiri, merokok juga dapat berpengaruh bagi kesehatan anggota keluarga yang tinggal bersama seorang perempuan yang merokok. Jika perempuan tersebut memiliki anak, maka anaknya tadi memiliki resiko terserang infeksi pernafasan, asma, dan infeksi telinga yang bisa dikatakan cukup serius akibat asap rokok yang seringkali dihirupnya di dalam rumah.

Perokok pasif ini juga berpeluang terkena kanker paru sebagaimana perokok aktif. Selain itu, puntung rokok yang lupa dimatikan ketika dibuang beresiko menimbulkan bahaya kebakaran, yang seringkali memakan korban anak-anak maupun orang yang lanjut usia.

          

Comments

Popular posts from this blog

(Promo Video) Not an Angel, a Devil Perhaps

Dear friends, family, students, and readers, This is a video promotion for my 1st ever novel: Not an Angel, a Devil Perhaps I wrote it in a simple chicklit style, but the conflict and message are worth to wait. Unique, and not too mainstream. If I could start a new genre, probably it will be Dark Chicklit or what so ever. I will selfpublish Not an Angel, a Devil Perhaps  with one of Jakarta's indie selfpublish consultant in a couple of month. Just check out the date and info from my blog, twitter, facebook, or blackberry private message. Please support literacy culture in our country. Wanna take a sneak peak of my novel? Check out this video! Cheers, Miss Tya

Pahlawan & Kita: Sebuah Perayaan Bersama Para Alumni

  Hari ini, 10 November 2020, para siswa SMA Global Prestasi mendapatkan satu pertanyaan ketika Student’s Assembly . Sebuah pertanyaan yang sederhana, namun memiliki makna mendalam, karena bertepatan dengan perayaan Hari Pahlawan: “Siapakah pahlawan di dalam kehidupanmu?” Berbicara soal pahlawan, mungkin dibenak para siswa SMA Global Prestasi yang terlintas adalah para tokoh pejuang, seperti Soekarno, Hatta, Syahrir, atau bahkan Bung Tomo sendiri yang 75 tahun silam di hari yang sama mengobarkan semangat para pemuda Surabaya dalam orasinya. Akan tetapi, ketika ditanya mengenai siapa sosok pahlawan dalam kehidupan pribadi, setiap siswa punya jawaban yang tak jauh berbeda; yakni orang tua dan para guru yang telah membimbing dan menginspirasi sepanjang kehidupan mereka. Mengusung tema “Pahlawan & Kita” yang menyiratkan bahwa sosok pahlawan ternyata ada di kehidupan sekitar kita, tahun ini SMA Global Prestasi kembali mengenalkan para siswanya kepada lulusan-lulusan terbaik yang...

Berhenti Berbicara, Mulailah Menari!

  “Cara untuk memulai adalah berhenti bicara dan mulai melakukan.” Kata-kata sederhana itu entah mengapa tak pernah bisa lepas dari alam pikiran saya. Meskipun sang penuturnya telah lama berpulang, bahkan puluhan tahun sebelum saya dilahirkan. Walt Disney, sosok yang bagi saya mampu mewujudkan alam mimpi menjadi nyata dan menyenangkan. Sebagai seorang pendidik, berbicara merupakan makanan sehari-hari bagi saya. Di depan kelas – kelas virtual sekalipun, saya dituntut untuk terus berbicara. Tentu bukan sekedar asal bicara, melainkan menuturkan kata-kata bijak yang bersifat membimbing, memperluas pengetahuan, memperkaya wawasan, dan mengembangkan karakter anak-anak didik saya. Tidak sehari pun saya lalui tanpa berbicara penuh makna sepanjang 10 tahun saya menjadi seorang pendidik. Apa saja yang saya bicarakan? Tentunya banyak dan tak mungkin muat dalam 500 kata yang harus saya torehkan di sini. Namun salah satu yang saya tak pernah berhenti lantunkan kepada anak-anak didik adalah ...