Source: The Telegraph |
Kopi, Expresso, Mochaccino, Capuccino, Frapuccino, Vanilla Latte, Kopi Arabika, sampai Kopi Tubruk. Masih ada sederet
lagi jenis-jenis kopi yang terdengar lezat di telinga Anda, dan tentunya tak
kalah nikmat rasanya.
Saat ini, minuman kopi bukanlah minuman yang hanya
identik dengan kaum lelaki, khususnya ‘bapak-bapak yang duduk santai di sore
hari sambil baca koran’. Saat ini, kopi digemari hampir setiap orang dari
berbagai kalangan. Kopi dapat dinikmati sebagai teman di kala belajar atau
bekerja semalam suntuk, sebagai teman roti bakar di pagi hari, dan juga dalam
pergaulan.
Maraknya kedai-kedai kopi franchise luar negeri di kota-kota besar
di Indonesia ,
semakin mempermudah orang mencicipi lezatnya kopi dengan bermacam-macam racikan
dan penyajian. Nah, jika Anda termasuk salah satu ‘coffee-holic’ – atau penikmat kopi – ada baiknya goreskan sebuah pertanyaan dalam benak: Sebenarnya, apa saja yang terkandung dalam secangkir kopi yang
nikmat?
Kopi: Baik
Atau Buruk?
Jika misalkan setengah penduduk
dunia adalah penikmat kopi, maka bisa jadi setengah penduduk dunia lainnya
adalah kebalikannya. Sampai saat ini, kopi seringkali dituduh sebagai penyebab
dari berbagai penyakit, sebut saja kanker payudara, osteoporosis, penyakit
jantung, dan kanker. Bertahun-tahun mengkonsumsi kopi diduga menjadi pemicu
timbulnya penyakit-penyakit ini.
Bahkan kopi pernah juga dituduh sebagai dasar
tindak kriminal dan perusak moral generasi muda. Meskipun begitu, kedai kopi
tetap saja ramai pengunjung seakan tak berpengaruh. Bagi penikmat kopi yang
terlanjur mencintai kopi, memang rasanya sulit untuk meninggalkan kopi begitu
saja.
Menanggapi kesimpangsiuran berita mengenai kopi, para pakar kesehatan pun
tidak tinggal diam. Berbagai penelitian mereka lakukan, mulai dari meneliti
kandungan kopi, sampai melakukan berbagai percobaan yang tidak berbahaya
terhadap hewan dan manusia. Dari penelitian ini memang ditemukan bukti bahwa
kandungan kopi dapat beresiko terhadap kesehatan manusia.
Namun, apakah kopi
merupakan pemicu penyakit-penyakit mematikan tadi, masih perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut lagi. Tuduhan-tuduhan tadi tidak sepenuhnya memiliki
dasar yang akurat. Jadi, untuk sementara sepertinya bagi Anda para penikmat
kopi, Anda masih bisa santai sambil menikmati sajian kopi favorit Anda.
Source: Strictlycoffee |
Ada Kafein Di Dalam Kopi
Kandungan
kopi yang memiliki pengaruh terhadap kesehatan manusia adalah kafein. Kafein
merupakan sejenis zat yang dapat menimbulkan ketergantungan pada tubuh manusia.
Dalam dosis yang rendah, mengkonsumsi kafein dapat menimbulkan perasaan
waspada, terjaga, dan euforia. Kafein juga dapat meningkatkan stress hormon
adrenalin dalam tubuh. Efek ini dapat bertahan selama beberapa jam setelah
mengkonsumsi kafein tersebut.
Oleh karena efek kafein dalam kopi yang seperti
ini, maka dua cangkir kopi cukup untuk menemani Anda begadang semalaman
mengerjakan tugas atau menonton sepak bola di televisi. Namun, dua cangkir kopi
tadi juga dapat menimbulkan insomnia, meskipun kopi itu dikonsumsi enam jam
sebelum waktu tidur.
Dalam
dosis yang tinggi, kafein dapat menimbulkan kondisi tubuh yang tidak normal
seakan tidak pernah lelah, seperti gaya bicara dan pikiran yang tidak teratur
dan detak jantung yang cepat. Gejala seperti ini seringkali disalahartikan
sebagai gejala panik atau depresi. Seseorang yang sudah terlanjur kecanduan
kafein dapat mengalami gejala seperti insomnia, kaku pada leher, sakit kepala,
rasa gugup, dan depresi ringan ketika berhenti mengkonsumsinya.
Sejumlah
penelitian mengemukakan bahwa kafein memiliki pengaruh spesifik terhadap kaum
perempuan. Kafein memiliki kaitan dengan gejala pre-menstruasi (premenstrual syndrom). Bagi Anda yang
seringkali mengalami kram perut ketika menstruasi datang, pastikan obat anti
sakit yang Anda konsumsi bebas kafein. Jangan sampai kram perut Anda semakin
parah akibat salah mengkonsumsi obat.
Sementara itu, bagi perempuan hamil perlu
diketahui bahwa mengurangi konsumsi kopi sangatlah dianjurkan. Kafein dapat
dengan mudah masuk ke dalam plasenta, dan berdasarkan penelitian, mengkonsumsi
dua cangkir kopi pada masa kehamilan dapat meningkatkan resiko kelainan pada
saat melahirkan. Namun, hal ini masih dalam penelitian yang lebih lanjut.
Kopi Dan Kebiasaan Lain
Memang benar jika dikatakan kafein di
dalam kopi memiliki pengaruh tersendiri bagi kesehatan manusia. Tetapi, rasanya
tidak adil jika hanya menyalahkan secangkir kopi atas penyakit-penyakit yang
diderita seseorang. Berdasarkan penelitian yang cukup kontroversial, ditemukan
bukti bahwa kopi yang mengandung kafein dan kopi de-kafein menimbulkan efek
yang sama terhadap jantung manusia.
Beberapa gangguan kesehatan yang
diidentikkan dengan para penikmat kopi ternyata dapat juga disebabkan oleh
kebiasaan-kebiasaan lain yang pada umumnya juga dilakukan oleh para penikmat
kopi. Seperti misalnya, merokok,
kurang olah raga, maupun konsumsi lemak dan alkohol yang berlebihan. Nah, jika
sudah begini, ternyata bukan hanya kopi saja yang menjadi sumber masalah.
Source: Van Dyk Group |
Bagaimana Jika Terlanjur Menyukai Kopi
Pada dasarnya tidak masalah jika Anda
merupakan salah seorang penikmat kopi. Mengkonsumsi kopi adalah salah satu
kebiasaan yang sangat sulit ditinggalkan jika seseorang sudah terlanjur jatuh
cinta padanya. Rasanya, satu hari saja tidak mengkonsumsi kopi seperti ada yang
kurang dalam hidup Anda. Mengkonsumsi kopi setiap hari sah-sah saja, asalkan
Anda juga menerapkan pola hidup sehat.
Mulailah
hari dengan mengkonsumsi kopi lebih sedikit daripada kebiasaan lama anda. Anda
juga dapat sesekali beralih ke jenis kopi de-kafein yang rasanya tidak kalah
nikmat dengan kopi biasa. Mengimbangi efek kopi dengan mengkonsumsi susu satu
gelas setiap hari juga sangat baik bagi tulang Anda dan dapat membantu mencegah
osteoporosis. Selain itu, mulai rutin berolah raga, makan makanan yang sehat,
serta meninggalkan rokok sebagai teman minum kopi Anda adalah bagian dari pola
hidup sehat bagi Anda para penikmat kopi.
Comments
Post a Comment