Hari pertama ujian nasional baru saja berlangsung. Lega? Tentu saja perasaan saya masih jauh dari itu. Masih ada tiga hari lagi sebelum saya dan seluruh siswa kelas 3 SMA sepenjuru nusantara bisa bersorak gembira dan menarik nafas lega. Setelah terakhir di tahun 2001 silam saya bersentuhan dengan UN, baru tahun ini saya kembali berjumpa dengannya. Jeda 11 tahun. Sudah pasti banyak yang berubah. Perubahan yang paling jelas, tentu saja status saya. Jika tahun 2001 lalu saya adalah siswa yang tengah berjuang menghadapi soal-soal UN yang kerap tak terduga, maka tahun ini saya adalah guru. Saya membimbing anak-anak sekolah saya menghadapi UN dan mengawas anak-anak sekolah lain pada hari-H. Tak banyak yang saya lakukan dalam mempersiapkan anak-anak sekolah saya sebenarnya. Saya hanya mengajar Pendidikan Kewarganegaraan bagi kelas 3. Subject non-UN. Sementara di subject UN, saya mengajar Sosiologi, namun bagi kelas 1. Jadi bisa dibilang saya tak terlalu merasakan perjuangan keras par...