Hal yang membuat saya tertarik untuk mengikuti tantangan ini
adalah betapa kita bisa menerka karakter seseorang atau apa yang ada di alam
pikirannya, melalui buku-buku yang ia daulat sebagai buku-buku favorit. Ada
yang mungkin memilih bacaan-bacaan yang cenderung “berat” sehingga bisa
menjelaskan mengapa pemikirannya begitu jauh ke depan dalam keseharian. Atau
ada juga yang senang bacaan ringan, bahkan komik selalu menjadi pilihan
utamanya. Atau ada juga yang memadukan semua genre buku, apa pun rasanya akan
ia lahap.
Bagaimana dengan buku-buku pilihan saya?
Hari ini saya semestinya mengunggah buku keempat, namun
tangan saya gatal untuk segera menulis dan memberikan bocoran mengenai
buku-buku favorit saya ini. Jadi, saya rangkai saja ketujuh-tujuhnya dalam
sebuah tulisan. Seperti apa ya karakter yang saya miliki berdasarkan tujuh buku
pilihan ini.
1. Melacak Topeng
Hitam, Lima Sekawan (Enid Blyton)
Alangkah baiknya memulai tantangan daring ini dengan mengenang
masa kecil saya yang mulai jatuh hati pada buku ketika membaca yang satu ini. Melacak Topeng Hitam adalah petualangan
Lima Sekawan pertama yang saya baca. Dalam seri ini, Julian, Dick, Anne,
George, dan Timmy memburu penjahat misterius bertopeng dalam sebuah pelayaran
kapal pesiar.
2. Kristy dan Ide
Gemilangnya, The Baby Sitters Club (Ann M. Martin)
Masih dari penggalan masa kecil saya, The Baby Sitters
Clubmerupakan buku yang saya koleksi serialnya dan membuat saya sulit untuk
berhenti membaca. Kristy dan Ide Gemilangnya
adalah seri yang pertama. Berkisah mengenai Kristy, Mary Jane, Caludia, dan
Stacey yang membentuk klub pengasuh bayi, namun favorit saya adalah Dawn, si
anak baru yang unik.
3. Candy-Candy
(Yumiko Igarashi dan Kyoko Mizuki)
Masih belum bisa move on dari masa kecil. Komik Candy-Candy ini favorit banget! Sampai
sampulnya sudah hilang dan halamannya menguning, masih dibaca ulang sesekali. Komik
ini selalu sukses bikin sesengukan meski sudah hafal di luar kepala jalan
ceritanya. Komik yang abadi dan ditulis (plus digambar) dengan indah.
4. Misteri Kereta Api
Biru (Agatha Christie)
Tidak bisa tidak memasukkan karya Agatha Christie dalam list
saya ini. Saya selalu suka gaya penulisannya yang begitu detail dan cerdas. Caranya
menjebak pembaca dalam menerka sang pelaku pun dahsyat. Misteri Kereta Api Biru adalah karya pertama Agatha Christie yang
saya baca dan masih tersimpan dengan rapi.
5. Little Women
(Louisa May Alcott)
Novel serius dan klasik pertama yang saya baca. Dari komik
dan segala cerita ringan seperti The Baby
Sitters Club dan Lima Sekawan,
saya dengan cepat beradaptasi dengan novel Little
Women yang menyoroti kisah hidup para perempuan mandiri. Hasilnya? Sampai
kini selalu senang membaca ulang kisah Meg, Joe, Beth, dan Amy.
6. Harry Potter
Series (J.K. Rowling)
Pertama baca buku Harry
Potter and the Philosophers Stone ketika bukunya belum terbit di Indonesia.
Namun buku itu terselip di rak buku milik sepupu saya yang sering bepergian ke
luar negeri. Setelah mencoba membaca, akhirnya jatuh hati dan tak pernah
ketinggalan setiap seri (dan filmnya) ketika sudah masuk ke Indonesia.
7. Totto-Chan: Gadis
Cilik di Jendela (Tetsuko Kuroyanagi)
Ada berbagai alasan saya menyukai hal-hal yang berbau Jepang
dan akhirnya tergerak untuk menjadi seorang guru. Totto-Chan adalah alasan yang bisa menampung keduanya sekaligus.
Kisah ini sangat inspiratif dan sangat saya rekomendasikan untuk dibaca siapa
pun yang ingin mencari kisah ringan dengan pesan yang begitu mendalam.
Comments
Post a Comment