Sulit sekali menyayangi kamu, anak saya satu... Ketika pertama kali bertemu, kamu hanya satu dari segelintir anak kelas 10 Business angkatan 10 yang kebetulan saya ajar. Jika saja Tuhan menggariskan kamu berada di kelas sebelah, maka mungkin saya tidak akan pernah mengenalmu sama sekali. Perhatian saya padamu pertama kali terjadi saat Life Skill di Yogyakarta. Masih ingatkah kamu peristiwa menyebalkan itu? Ah, pasti kamu akan menyangkal mati-matian dan menuturkan versimu sendiri! Saya tidak akan pernah lupa, malam itu kamu “menjual” nama saya ke hadapan guru dan kepala sekolah, bahwa saya mengetahui persis dan cenderung melindungi kamu yang tertangkap basah membawa rokok. Ide dari mana pula kamu menyebut nama saya saat itu? Hasilnya jelas, saya dimarahi habis-habisan oleh kepala sekolah sebelum akhirnya sempat mengklarifikasi dan menjernihkan keadaan. Gara-gara kamu! Sejak melihatmu dipulangkan malam itu, saya berjanji pada diri saya sendiri untuk tidak akan pernah men...